Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesan Pakar Semiotika ITB untuk Kontestan Pilgub Jabar 2018

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Empat pasang Cagub dan Cawagub Jawa Barat berswafoto bersama seusai menjalani tes kesehatan di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2018. Empat pasang Cagub dan Cawagub Jabar tersebut akan bertarung dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Empat pasang Cagub dan Cawagub Jawa Barat berswafoto bersama seusai menjalani tes kesehatan di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2018. Empat pasang Cagub dan Cawagub Jabar tersebut akan bertarung dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Semiotik Institut Teknologi Bandung (ITB) Acep Iwan Saidi berpesan pada calon gubenur-wakil gubernur Jawa Barat yang nantinya terpilih dalam Pilgub Jabar 2018 setidaknya harus berani menunjukan karakter yang menjadi ciri khas provinsi tersebut.

Karakter pemimpin Jawa Barat yang dimaksud Acep itu merupakan kriteria pemimpin yang bisa menafsirkan nilai filosofis kearifan lokal Jawa Barat menjadi sebuah program yang nantinya akan diterapkan pemimpin Jawa barat periode 2018-2023 hasil Pilgub Jabar.

"Jadi kepemimpinan yang berkarakter itu berbasis lokal kemudian diturunkan kepada strategi membangun Jawa Barat," ujar Acep seusai menjadi panelis di acara Mimbar Pemimpin Indonesia bertajuk 'Ngaruwat Kandidat Keur Ngarawat Jawa Barat' di aula Grha Sanusi, Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Rabu, 25 April 2018.

Baca juga: Indo Barometer: Elektabilitas Ridwan Kamil Turun 8,1 Persen

Acep mengatakan, Jawa Barat saat ini nyaris tidak memiliki ciri khas yang bisa dikenal masyarakat luar Jawa Barat. Contohnya, kata dia, hal kecil saja seperti pembangunan tugu khas Jawa Batat di daerah perbatasan dengan provinsi Jawa Tengah ataupun Jakarta memang tidak tampak.

"Itu yang saya lihat sampai sekarang belum tampak dan belum ada. Itu bukan hanya pada gaya kepemimpinan turunnya tapi pada model pembangunannya juga. Misalnya, minimal ketika masuk ke Jawa Barat itu ada gerbang yang mencirikan khasnya Jawa Barat, jadi ada auranya," ucapnya.

Selain itu, Acep pun mencontohkan ihwal kekayaan kebudayaan di Jawa Barat masa silam yang sebetulnya bisa lebih diserap menjadi semacam gagasan baru untuk membangun Jawa Barat lebih maju lagi.

"Ya misalkan yang sangat termasyhur itu kepemimpinan Siliwangi, itu seperti apa sih? nah tapi bukan berarti kembali ke masa lalu dan diam di masa lalu tapi bagaimana yang masa lalu itu diberikan nilai baru disaat ini," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, maksud Acep ihwal karakter khas pemimpin Jawa Barat itu tidak lantas dipahami sebagai karakter untuk memperkuat semangat primordialisme. Lebih dari itu, pemimpin berkarakter itu mampu memberikan warna baru dalam konstelasi Indonesia yang ber-bhineka.

"Ini bukan berarti isunya separatis membedakan atau apa, justru kita memberi warna pada keberagaman, memberi warna pada Bhineka Tunggal Ika itu. Dengan demikian Indonesia itu kelihatan kayanya ya jadi nggak sama semua," ujar dia.

Baca juga: Deddy Mizwar Cagub Jabar Terkaya, Anton Cawagub Paling Tajir

Acara Mimbar Pemimpin Indonesia itu dihadiri oleh 3 kontestan dalam Pilgub Jabar 2018. Ketiganya yakni, Cagub nomor urut 1 Ridwan Kamil, Cawagub nomor urut 2 Anton Charliyan, dan Cawagub nomor urut 4 Dedi Mulyadi. Sementara itu, pasangan nomor urut 3, Sudrajat-Ahmad Syaikhu berhalangan hadir.

Dedi Mulyadi mengatakan sangat mengapresiasi gagasan yang disarankan Acep kepada para paslon itu. Menurut Dedi, gagasan tentang pemimpin yang harus berkarakter itu menjadi masukan yang sangat berharga para paslon.

"Ini diskusi yang menurut saya paling mengena dengan iklim Jawa Barat dan dengan problem yang sebenarnya, yaitu persoalan identitas lingkungan dan sosial culture yang sekarang ini terlupakan," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.


Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

3 hari lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.


Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

3 hari lalu

Rakit bambu mengantar wisatawan menuju Candi Cangkuang, Garut, Jabar, 27 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.


BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

4 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengamati alat pengukur durasi penyinaran matahari (Campbell Stokes) di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.


13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

5 hari lalu

Jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Kertajati tiba di bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Ahad, 9 Juli 2023. Sebanyak 363 jamaah haji kloter pertama asal Majalengka kembali ke tanah air setelah menunaikan rangkaian ibadah haji di tanah suci. ANTARA/Dedhez Anggara
13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

Jamaah haji Jawa Barat ada yang berangkat dari Bandar Kertajati di Majalengka dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.


Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Sheila on 7 saat tampil di Swara Prambanan di kawasan Candi Prambanan, 31 Desember 2023. Foto: Istimewa.
Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

8 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

9 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan dalam acara Indonesia Quran Hours 2024 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Kegiatan membaca Al-Quran secara bersama-sama itu mengangkat tema Indonesia Bersatu Indonesia Bangkit. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.


KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

9 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari (tengah) didampingi anggota KPU (kiri ke kanan) Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos dan August Mellaz memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024. Pada hari ke-18 rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara nasional pada 32 provinsi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.


Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

10 hari lalu

Sejumlah petugas mengevakuasi seorang wisatawan yang meninggal dunia setelah hilang tenggelam terbawa arus ombak di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (22/4/2024). (ANTARA/HO-Tagana Pangandaran)
Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.